Tujuh perusahaan konsultan Jepang dan 14
perusahaan lokal siap mengikuti tender prakualifikasi konsultan
pelayanan teknik (engineering services) proyek mass rapid transit (MRT)
jalur Lebak Bulus-Dukuh Atas, Jakarta.
Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan Soemino Eko Saputro
mengatakan mereka telah terdaftar sebelum penutupan tender
prakualifikasi konsultan teknik MRT.
Menurut dia, ketujuh perusahaan Jepang itu kemungkinan akan membentuk
konsorsium konsultan sehingga menjadi tiga perusahaan besar yang akan
memperebutkan tender prakualifikasi konsultan teknis MRT.
Untuk itu, lanjut Soemino, pihaknya akan memberikan waktu kepada tujuh
perusahaan konsultan Jepang itu dengan mengundurkan masa penutupan
tender prakualifikasi satu pekan.
"Kami memang akan mengundurkan jadwalnya satu minggu ke depan untuk
mengakomodasi permintaan peserta tender," kata Soemino, kemarin.
Sesuai jadwal, tender prakualifikasi proyek pelayanan teknik MRT
Jakarta dibuka sejak 10 April dan akan ditutup pada 24 April (hari
ini). Namun, tender akan diundur hingga 1 Mei sesuai permintaan peserta
tender dari Jepang.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
Ditjen Perkeretaapian Dephub Sugiadi Waluyo menambahkan tujuh
perusahaan konsultan Jepang yang mendaftar a.l. Pacific Consultants
International, Nippon Koei dan Japan Transportation Consultants (JTC)
Inc.
Dia menjelaskan ketiga perusahaan itu sejak awal mengikuti proses MRT
mulai penandatanganan perjanjian (loan agreement) pelayanan teknik MRT
di Jepang.
Selain itu, lanjutnya, ketiga perusahaan itu juga berpengalaman menjadi
konsultan teknik untuk proyek kereta api yang didanani dari pinjaman
Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
"Kami akan memilih perusahaan konsultan yang kredibel baik dari sisi
kemampuan, pengalaman, peralatan hingga tenaga ahlinya," kata Sugiadi.
Jadwal tender
Sesuai jadwal, tender pelayanan teknik MRT Jakarta akan digelar setelah
dilakukannya rapat dewan pengarah (steering committee) pengadaan
konsultan MRT.
Sugiadi memaparkan lingkup pekerjaan konsultan pelayanan teknik MRT
terbagi menjadi tiga, yakni membuat desain teknik (engineering design),
manajemen dan melaksanakan tender asistensi MRT.
Pembangunan MRT di Jakarta total senilai US$921 juta akan dibagi dalam dua tahap, yakni pelayanan teknik dan konstruksi.
Saat ini, Dephub akan melaksanakan tahap pertama dengan menyiapkan
tender pekerjaan pelayanan teknik untuk proyek MRT yang didanai Jepang.
Sesuai beban kerja proyek MRT, pemerintah pusat harus mengesahkan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkeretaapian menjadi undang-undang,
masalah sosial yang akan timbul, dan capacity building MRT.
Pemprov DKI diminta menyiapkan manajemen lalu lintas, pembebasan tanah,
pembangunan jalur busway, pengurangan jalur bus yang berhimpitan dengan
jalur MRT.
Pemprov DKI juga diwajibkan mengintegrasikan tarif dengan busway dan
bus lain dan pengembangan jasa non-KA sampai 15% dari pendapatan
totalnya.
Tahap pelayanan teknik hingga tender konstruksi proyek MRT dijadwalkan
selesai selama satu tahun dan setelah itu konstruksi diharapkan bisa
dimulai 2008 hingga selesai empat tahun mendatang.
Disuting dari : http://www.bisnis.com
|